Oleh : | 31 Mei 2016 | Dibaca : 1277 Pengunjung
Menanamkannilai-nilai kebangsaan, cinta tanah air dan nasionalisme dikalangan generasi muda, Diskominfo Kab. Karangasem selaku Panitia Harkitnas 2016menyelenggarakan Sarasehan Pemuda Hari Kebangkitan Nasional ke-108 Tahun 2016 menampilkan 2 narasumber dari Kesbang Pol Linmas Kab. Karangasem dan Makodim 1623 Karangasem, dibuka Kabid Kominfo Drs. I Komang Pasek Antara di Aula Diskominfo, Selasa (31/5).
Kabid Kominfo Drs. I Komang Pasek Antara mengatakan, kegiatan sarasehan dilaksanakan dalam rangkaian memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) dengan tujuan untuk meningkatkan apresiasi pemuda dalam bidang wawasan kebangsaan dan persatuan dan kesatuan nasional. Sarasehan diikuti sekitar 50 orang dari tingkat pelajar/mahasiswa, organisasi pemuda dan organisasi teruna-terunidi seputar Kota Amlapura.
Contoh perilaku komunis yang nyata adalah budaya tawuran, perilaku-perilaku menyimpang dari organisasi negara, seperti tindakan-tindakan anarkis dan pemikiran pemikiran radikal tokoh-tokoh politik. Contoh lain perilaku komunis yang nyata adalah korupsi, sebab, harta atau materi yang diambil oleh koruptor ia kuasai tanpa memikirkan halal haram. Inilah yang kemudian menjadi bahaya laten yang patut diwaspadai Karena komunis lahir bukan atas dasar konsep agama melainkan konsep materi.
I Putu Nesa Adnyana dari Kesbang Pol Linmas Kab. Karangasem memaparkan terkait Gerakan 30 September PKI yang lebih terkenal dengan sebutan G-30S/PKI yaitu peristiwa pembunuhan terhadap perwira-perwira tinggi militer di Indonesia yang dituduhkan kepada anggota Partai Komunis indonesia (PKI). Dari peristiwa tersebut 6 orang perwira tinggi militer serta beberapa orang lainnya terbunuh dan dibuang ke lubang buaya.
Menyoroti pemberontakan yang dilakukan PKI pada 1948 dan 1965 yang menimbulkan banyak korban, Nesa Adnyana mengatakan jangan sampai hal yang serupa terjadi lagi di bumi Indonesia ini. Untuk itu, dirinya menghimbau kepada seluruh pemuda dan masyarakat agar waspada terhadap hal-hal yang berbau komunis, salah satunya adalah penggunaan atribut lambang komunis palu dan arit serta tidak ikut terlibat dalam organisasi yang mencurigakan yang beraliran komunis.
Nesa Adnyana menjelaskanterdapat Langkah-langkah antisipatif yang dapat dilakukanoleh semua komponen bangsa untuk membendung bangkitnya komunis/PKI di Indonesia yaitu Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Meningkatkan Pemahaman terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila pada Pancasila sebagai Ideologi Negara, Meningkatkan wawasan kebangsaan. Selain itu diperlukan pula konsistensi pemerintah dalam memperjuangkan peningkatan pendidikan, kesehatan, kesejahteraan dan rasa keadilan masyarakat guna mencegah upaya penggalangan dari kelompok komunis yang selalu memanfaatkan isu keterbelakangan, kemiskinan dan ketidakadilan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. partai komunis adalah partai terlarang di Indonesia.
Langkah-langkah antisipatif lainnya yaitu membangkitkan kesadaran masyarakat untuk mencegah hidupnya kembali komunis melalui sarana diskusi, seminar, penyuluhan, dan ceramah diberbagai kalangan masyarakat, mewaspadai upaya penyusupan ideologi tersebut ke tubuh berbagai komponen bangsa baik Pemerintah, TNI/Polri, ormas maupun komponen bangsa lainnya, termasuk dunia pendidikan yang harus senantiasa dididik dan dikembangkan kearah yang lebih baik, kemudian mencantumkan kembali materi pelajaran tentang bahaya laten komunis di semua lembaga pendidikan. Serta meningkatkan kemanunggalan TNI-Rakyat sebagai kekuatan yang dahsyat dan sudah teruji keampuhannya dalam menghadapi sebagai ancaman dimasa lalu.
Narasumber dari Makodim Karangasem Kapten Inf. I Gede Tamanmenjelaskan bahwa saat ini disinyalir terdapat sebuah gerakan yang bernama Komunis gaya baru (KGB) yang dilakukan secara terang-terangan membanggakan partai komunis itu, namun ada juga yang melakukan gerakan secara tersamar atau penyusupan-penyusupan.
Bahaya laten komunis dengan segala tipuan, kebohongan serta kekejamannya bukan semata-mata musuh TNI atau angkatan darat saja, tetapi musuh seluruh bangsa Indonesia dan semua pihak harus mencegah setiap upaya pihak manapun yang ingin membangkitkan komunisme di Indonesia dan mempertahankan ideologi Pancasila dan mempertahankan bersama bahwa partai komunis adalah partai terlarang di Indonesia.
Salah seorang peserta pelajar SMARiski Dwi Utamimenanyakan apa yang harus dilakukan jika menemukan warga yang mengenakan atribut komunis seperti lambang palu dan arit, karena jika ia menegur langsung kemungkinan akan terjadi kesalahpahaman yang berujung bentrok dengan warga tersebut. Selain itu apakah pelapor dijamin keselamatannya?
Kapten Inf. I Gede Taman menambahkan jika diketemukan warga yang menggunakan atribut komunis sebaiknya di perhatikan terlebih dahulu karena banyak masyarakat yang tidak mengetahui arti sesungguhnya dari lambang tersebut dan hanya iseng menggunakannya. Jika ternyata warga tersebut terindikasi terlibat dalam gerakan komunis silahkan untuk melaporkan ke TNI/POLRI. Kapten Inf. I Gede Taman menambahkan pelapor dijamin oleh pemerintah. (Diskominfo/Leoni WS)
Oleh : | 31 Mei 2016 | Dibaca : 1277 Pengunjung
Diskominfo Selenggarakan Rapat Teknis Terkait Sosialisasi dan Bimtek Aplikasi Pendataan Penduduk Karangasem
379Sekda Karangasem Buka Kegiatan Pelatihan KIM
313Diskominfo Ikuti Sosialisasi Integrasi Layanan Primer
306Sosialisasi KIP bagi Bendesa Adat di Karangasem
306Peran PPID dalam Implementasi Keterbukaan Informasi Publik Desa
Total Hits : 2277046
Pengunjung Online: 4