Oleh : | 13 Oktober 2016 | Dibaca : 1372 Pengunjung
Diskusi terbuka membahas perlindungan lahan pertanian garam amed merupakan upaya untuk melindungi dan mengembangkan garam amed yang nantinya para petani garam mendapat kejelasan dalam mengembangkan garam amed. Acara diskusi yang dihadiri oleh asisten IBapakSujana Erawan, Pimpinan SKPD terkait, CamatAbang, KadesNawekerti,Pengusaha, Petani Garam, Pewarta Warga Amed. Acara tersebut dilaksanakan di amed cafe kamis (13/10).
Pak Suanda selaku ketua kelompok petani garam amed menyampaikan, Luas lahan pertanian garam di amed saat ini sudah mulai berkurang akibat adanya perkembangan pariwisata, dimana luas lahan yg sebelumnya mencapai 2 hektar dan saat ini menjadi sekitar 1,2 hektar dengan jumlah petani garam 20 KK. Saat ini petani garam di wilayah pesisir pantai amed dapat menjual garam amed mencapai Rp.30.000,-/Kg. Harapan yang sangat besar untuk para petani garam amed yaitu dapat mengembangkan modal para petani garam untuk meningkatkan perkembangan garam amed, salah satunya permodalam dalam pembuatan kemasan garam amed dan lokasi untuk mengemas garam tersebut.
Iwan dewantama dariConservation Internastional(CI) sebagai moderator menyampaikan, diskusi fokus perlindungan lahan garam amed diharapkan menjadi diskusi yg bermanfaat dan mendapatkan jalan keluar dari permasalahan-permasalahan yang selama ini dialami oleh para petani garam.
Asisten I Sujana Erawan mengatakan, petani garam, pemerintah desa dan kabupaten begitu juga para pengusaha harus saling mendukung untuk mempertahankan lahan pertanian garam amed. Petani garam harus menjadi pendukung dalam perkembangan pariwisata, dan berharap semua pemilik usaha restoran di amed dapat menggunakan garam amed sebagai bahan pokok di tempat usaha mereka.
Permasalahan petani garam yang terkendala dalam permodalan untuk pembelian maupun pembuatan alat untuk memproduksi garam, namun pemerintah kabupaten juga terkendala peraturan dalam memberikan bantuan secara langsung kepada masyarakat atau kelompok seperti salah satunya yaitu petani garam. Terkait dg perkembangan pariwisata, diharapkan agar garam amed dapat dipertahankan untuk menjadi salah satu obyek wisata bagi para wisatawan yang berkunjung ke amed. "Imbuhnya"
Kadis Kominfo Gde Ngurah Yudiantara menambahkan, untuk mewadahi usul dari para masyarakat, pemkab karangasem telah menyediakan suatu forum yang diberi nama "De Koh Ngomong". Forum tersebut telah disediakan di website diskominfo.karangasemkab.go.id,dan diharapkan dengan adanya forum tersebut, inspirasi dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan karangasem dapat secara langsung didengar oleh Bupati dan jajaran SKPD. Selain dengan adanya website, forum bebas bicara juga rutin dilaksanakan setiap minggu pada minggu pertama setiap bulannya yang bertempat di Stadion Amlapura jalan veteran amlapura. Forum bebas bicara nanti akan dilaksanakan kembali pada hari minggu 6 Nopember 2016 pukul 07.00 witayang bertempat di Stadion Amlapura jalan Veteran . Setiap masyarakat yang mendaftar dalam forum tersebut akan diberikan durasi waktu 10 menit untuk bicara dan menyampaikan saran dan kritik yang membangun untuk kemajuan karangasem.
Selain itu, pengusaha pemilik amed cafe menyampaikan, salah satu ide untuk meningkatkan wisata bahari, diharapkan bagi dinas Kelautan untuk membantu mengembangkan terumbu karang dengan menenggelamkan kapal yang sudah rusak di kawasan tulamben. Dimana kawasan bahari di wilayah tulamben sudah mulai rusak akibat ulah manusia itu sndiri saat melakukan dive di kawasan tersebut.
Dari hasil diskusi yg dilaksanakan, pemerintah dan KSPN akan memperjuangkan garam amed agar selain sebagai wisata bahari, amed juga akan menjadi wisata pembuatan garam, dimana nantinya lahan pertanian garam akan ditata kembali untuk mempermudahkan wisatawan berkunjung dan melihat langsung proses pembuatan garam amed. (Diskominfo/Juliadnyana)
Oleh : | 13 Oktober 2016 | Dibaca : 1372 Pengunjung
Diskominfo Selenggarakan Rapat Teknis Terkait Sosialisasi dan Bimtek Aplikasi Pendataan Penduduk Karangasem
378Sekda Karangasem Buka Kegiatan Pelatihan KIM
312Diskominfo Ikuti Sosialisasi Integrasi Layanan Primer
306Sosialisasi KIP bagi Bendesa Adat di Karangasem
306Peran PPID dalam Implementasi Keterbukaan Informasi Publik Desa
Total Hits : 2276394
Pengunjung Online: 10