Oleh : | 20 Oktober 2017 | Dibaca : 571 Pengunjung
Untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat terkait dengan Penanggulangan Bencana Gunung Agung, dilaksanakan launching pemasangan peringatan dini online (Early Warning Sistem) dalam rangka penanggulangan bencana Gunung Agung di Aula Gedung UKM Center Jumat (20/10) oleh Asops Kapolri Irjen. Pol. Drs. Mochamad Iriawan, SH., MM., MH. Hadir pula dalam kegiatan tersebut Asops Kapolri dan staf, Kapolda Bali dan pejabat utama Polda Bali, Bupati Karangasem,Dandim 1623/Karangasem selaku Dansatgas,Kapolres Karangasem selaku Wadan Satgas, Kepala Badan Vulkanologi dan dan mitigasi bencana geologi, Kepala BNPB, ,Babinsa jajaran Kodim 1623/Karangasem, Babinkamtibmas dan para Perbekel/Kepala Desa yg masuk kawasan rawan bencana.
Bupati karangasem mengucapkan selamat datang dan terima kasih atas kunjungan dari Asops Kapolri dan Kapolda Bali beserta rombongan. Pasca ditetapkannya level IV (awas) tgl 22 sept 2017 telah terjadi pengungsian secara besar-besaran sehingga menimbulkan kemacetan dan kepanikan di tengah masyarakat. Kejadian tersebut disebabkan karena belum adanya peralatan peringatan dini online yg bisa mendeteksi gangguan bencana alam erupsi gunung agung. Masyarakat yang mengungsi di beberapa posko sudah mengalami penurunan dikarenakan sudah adanya pemahaman tentang kegunung apian dan beberapa masyarakat yang masuk zona aman sudah kembali ke rumahnya masing-masing.
Pada kesempatan ini dimohon dukungan dari Pihak Kepolisian untuk menjaga keamanan dan dukungan dari instansi terkait untuk menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat karangasem. Semoga tuhan tetap memberikan keselamatan dan ketentraman bagi kita semua.”tambahnya”
Kepala pusat vulkanologi menambahkan, Gunung Agung masih tetap pada level awas dengan rekomendasi radius 9 km dari kawah gunung agung tidak boleh ada aktivitas masyarakat. Kepulan asap yg nampak dari permukaan disebabkan karena adanya uap air yg menguap dari kawah gunung agung. Masih adanya gempa yg terasa di sekitar kawasan gunung agung dan semoga gempa ini tdk ada peningkatan dan masih berada di bawah permukaan gunung sehingga nanti sore ada keputusan terkait status gunung agung apa akan tetap pada level awas atau akan diturunkan.
Alat peringatan dini merupakan sebuah aplikasi yang dapat didownload terlebih dahulu, selanjutnya dilakukan Registrasi dengan mengisi identitas lengkap dan komfirmasi sehingga bisa diperoleh informasi berupa bunyi alarm menjelang terjadinya erupsi gunung agung. Diharapkan dengan adanya aplikasi ini tidak ada korban jiwa pada saat berlangsungnya erupsi gunung agung.
Mochamad Iriawan menyatakan, launching pemasangan peringatan dini online merupakan gagasan dari Asops Kapolri dan Polda Bali. Diharapkan status gunung agung cepat menurun dan aktivitas masyarakat serta pariwisata bisa kembali meningkat. Atensi penanganan Gunung Agung merupakan atensi Presiden RI sehingga diharapkan bencana Gunung Agung tdk ada korban jiwa. Dengan adanya aplikasi berbasi IT diharapkan apabila ada tanda-tanda erupsi akan disampaikan secara teknologi sehingga dapat didengar oleh seluruh masyarakat di kawasan rawan bencana dan mempercepat proses evakuasi. Upaya yang ditempuh oleh Asops Kapolri apabila terjadi bencana erupsi gunung agung akan disiapkan pasukan brimob dan pol air serta peralatan evakuasi dengan dana kontijensi untuk membantu proses evakuasi.(Diskominfo)
Oleh : | 20 Oktober 2017 | Dibaca : 571 Pengunjung
Kabid Santik sebagai Narasumber pada Pembinaan Statistik Sektoral
26Kadis Kominfo hadiri Puncak Karya Bhatara Turun Kabeh di Besakih
65Kabid Santik Hadiri Sosialisasi Indeks Pembangunan Statistik
40Kesepakatan bersama dalam Upaya Penataan Jaringan Internet di Karangasem
95Bupati Gede Dana Apresiasi Kegiatan TMMD di Kabupaten Karangasem
Total Hits : 1992685
Pengunjung Online: 1