Oleh : | 28 Mei 2025 | Dibaca : 19 Pengunjung
Hari-hari belakangan ini Bali, tak terkecuali Karangasem mulai lagi ramai viral diberitakan di media sosial masalah penanggulangan sampah. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah dan komponen masyarakat mengelola sampah menjadi berkah.
Bincang-bincang dengan I Gede Putra, dengan sapaan populernya dari teman akrabnya dipanggil nama Toetak, seorang pengangkut sampah menggunakan kendaraan Viar roda 3 di depan sebuah rumah makan Sekar Bali Amlapura. Kisahnya menginspirasi, meski umurnya kategori sudah lanjut usia 69 tahun, namun dia masih tampak energik tak pernah lelah dan nyerah mengisi hidup berguna bagi pihak lain dan dirinya.
Ada cerita menarik dari bapak satu anak kandung dan satu cucu dari anak angkatnya ini yang tinggal di belakang Kantor Bupati Karangasem, jalan Ngurah Rai Amlapura. Dulu pernah menyandang profesi sebagai angkut mayat sedangkan kini angkut sampah.
Angkut mayat dilakoninya saat dirinya bertugas sebagai abdi negara PNS sopir mobil ambulans di Rumah Sakit Umum Dearah (RSUD) Karangasem selama tiga tahun sejak tahun 1982-1985 lalu.
Setelah pensiun dari PNS dan angkut mayat, dia kembali lakoni angkut mengangkut, tapi kali ini tidak lagi angkut mayat tapi angkut sampah. Soal kelestarian dan kesehatan lingkungan khusus sampah, nalurinya terpanggil ikut menjadi relawan peduli pengelolan sampah yang kini telah menjadi isu global.
Toetak sejak tahun 2018 lalu mulai tertarik bergabung dengan Yayasan Bali Kumara (BaliKu) Karangasem pimpinan Ni Made Laba Dwikarini. Sebuah yayasan sekretariatnya di bilangan Jalan Nenas, Lingkungan Bungaya Kangin, Karangasem, bergerak dibidang sosial kemanusiaan dan pendidikan pemberdayaan anak-anak. Salah satu programnya Bank Sampah BaliKu pimpinan I Wayan Suartawa yang juga Sekretaris BaliKu mengelola sampah organik dan anorganik melibatkan para relawan.
Tugas alumnus sekolah Kejar Paket C Desa Bebandem, Karangasem, di BaliKu menjadi pengangkut sampah menggunakan armada angkutan motor roda tiga Kaisar, lanjut menimbang, mencatat dan membersihkannya di Sekretariat Bank Sampah BaliKu.
Toetak mulai bergerak angkut sampah dengan motor Viar/Kaisar menyusuri ruas-ruas jalan-jalan Kota Amlapura seminggu tiga kali, Jumat, Sabtu, dan Minggu sejak pagi pukul 08.00 sampai siang hari tergantung banyak sampah yang diangkutnya.
Jenis sampah yang diangkut meskipun khusus sampah anorganik diantaranya plastik, kertas, kaca, kaleng, kardus, dan sejenisnya, tetapi juga kalau ada sampah organik yang masih segar bisa digunakan untuk bahan pembuatan eco enzyme seperti sisa sayuran dan kulit buah-buahan. Sejak tahun 2023 Toetak ikut bergabung di Grup Eco Enzyme Nusantara Kabupaten Karangasem pimpinan dr. Ketut Budiarta.
Sistem pungut sampah jemput bola. Sampah yang diangkutnya biasanya sesuai pesanan pemilik atau yang dia sebutnya sebagai nasabah, lanjut dibawa ke gudang, menimbang dan dicatat dalam buku tabungan pemilik yang dikenal dengan “tabungan sampah”.
Menurut Toetak, di BaliKu masyarakat boleh menabung sampah anorganik berupa plastik, botol kaca, kertas, kardus, kaleng, kardus, minyak jelantah (Bali: minyak ngingian) dan sejenisnya. Kemudian dinilai dengan harga uang rupiah, uang bisa diambil, atau tukar dengan sembako, tikar, dan sabun mandi Eco BaliKu. “Sabun mandi Eco BaliKu bahan pokoknya dari cairan eco enzyme,” jelasnya.
Toetak terlihat menikmati sekali profesi relawan sebagai pengangkut sampah mengenakan sepeda motor Viar/Kaisar, tidak tampak raut lelah di wajahnya menaikkan tumpukan sampah kardus ke bak motor. Malah sambil bercanda riang gembira dengan nasabah pemilik sampah.
Dijelaskan Toetak, BaliKu memiliki dua motor. Motor Kaisar bantuan dari Kantor Pegadaian Karangasem sedangkan motor Viar bantuan Pemerintah Kabupaten Karangasem. Dia memakai motor itu secara bergiliran.
Menjadi relawan sampah Putra mengalami suka duka. “Sukanya meskipun sudah lansia tapi masih bisa berpartisipasi ikut melestarikan lingkungan, bercanda dengan staf anak asuh di BaliKu dan para relasi, “ujarnya.
Dukanya. “pernah motor sampahnya saat angkut sampah macet mesin mati di persimpangan jalan yang ada trafic light, lampu pengatur jalan. Polisi lalu lintas dan warga berbaik hati ikut bantu dorong ke pinggir jalan, “ tuturnya ketawa terkekeh kekeh mengingat kejadian itu.
Sebelumnya, Toetak pernah aktif di dunia hiburan sebagai penyiar radio RKPD (Radio Khusus Pemerintah Daerah) Karangasem era tahun 1980-an. Kala itu masih sedikit yang memiliki televise di Karangasem, siaran radio menjadi satu-satunya hiburan murah meriah.(Komang Pasek Antara)
Putu Wijaya Sang Loper Koran Asal Karangasem Sukses Di Rantau
1973Unik, Nyepi di Bali Bersamaan dengan Gerhana Matahari
4318MAKNA NGELINGGIHANG DEWA HYANG
4478Ritual Unik di Desa Adat Asak Karangasem - Nyepeg Sampi Beramai-ramai untuk Menetralisir Alam
1936MENYONGSONG HADIRNYA SEORANG “NEGARAWAN”
Total Hits : 2845763
Pengunjung Online: 9