Oleh : karangasemkab | 14 Maret 2014 | Dibaca : 1590 Pengunjung
Di Karangasem dikenal banyak memiliki gamelan (seni musik) khas dan langka di Bali, beberapa diantaranya Gong Beruk di Desa Bangle, Kecamatan Abang dan Reong Bambu di Desa Telun, Wayah Kecamatan Sidemen. Adakah seni pertunjukkan khas dan langka lainnya yang ada di belahan ujung timur pulau Dewata ini?. Jawabnya ada.
Di Karangasem ada lagi satu-satunya seni gamelan khas dan langka yang diberi nama “Penting”. Kesenian Penting pernah mencapai masa keemasannya pada masa-masa akhir kerajaan Karangasem. Sampai pada era tahun 1980-an kesenian ini masih mudah dijumpai dalam bentuk perorangan maupun seka dan pernah beberapa kali tampil di televisi dan unjuk gigi di PKB. Namun setelah beberapa tahunnya gaung Penting mulai menghilang, karena kebanyakan tokoh-tokohnya meninggal dunia. Disamping itu desakan dari kesenian modern semakin menggilas eksistensi kesenian tradisional seperti Penting ini. Ditambah lagi belum banyak keberpihakan media masa seperti radio, televisi kepada kesenian ini, seperti semakin membenamkannya. Bahkan pada dasa warsa terakhir ini musik modern telah banyak melanda anak-anak muda kita sebagai pewaris budaya Bali. Nampaknya semakain mengubur kesenian Penting ini kedalam liang kematiannya yang paling dalam.
Ditengah keterpurukan kesenian ini, muncullah Seke Penting Merdu Komala yang bermarkas di Amlapura. Sesungguhnya Seka Penting Merdu Komala bukanlah seka yang baru. Cikal bakal seka ini adalah sekeha Penting “Sinar Iswara” dari Celuk Negara yang eksis sejak tahun 1980-an dikoordinir seorang seniman jebolan Asti Denpasar yang kini guru SMAN 1 Amlapura, I Ketut Bawa,S.Pd. Sayang, pancaran sinar sekenya telah redup dan langsung bubar. Entah kenapa Seka Penting itu bubar. Padahal seka tersebut saat itu sering tampil dihadapan publik baik konsumsi lokal saat ada kegiatan upacara adat/agama maupun untuk turis.Sesudah itu muncul lagi Seke Penting muncul di Karangasem binaan Puri Gede Karangasem koordinator Ida Bagus Jaya Negara, S.H.
Dilandasi kesadaran dan keinginan untuk melestarikan kesenian ini, maka bergabunglah seniman-seniman penting asal Celuk Negara dengan Batan Ha. Tokoh-tokoh tersebut diantaranya almarhun I Ketut Jelantik asal Batan Ha, (Alm.) I Nyoman Sara asal Celuk Negara, I Wayan Yuda asal Celuk Negara. Dengan menggunakan sisa-sisa peralatan seadanya, ketiga tokoh ini dengan tekun, dan penuh dedikasi membina sekelompok anak muda, untuk menghidupkan kembali seka Penting Celuk Negara tersebut.
Rupanya kerja keras para seniman tua tersebut tidaklah sia-sia. Tahun 2004 lalu atas prakarsa I Wayan Widana, S.Sos, I Gusti Komang Teges, S.Pd dan I Made Widastra mengumpulkan sekelompok anak muda yang mempunyai kesamaan idealisme, yakni melestarikan kesenian Penting yang sarat nilai sejarah dengan keunikannya ini.
Karena kesamaan idealisme inilah maka tepatnya tanggal 29 September tahun 2007 lalu, mereka bersepakat untuk membentuk organisasi seka yang lebih permanen. Diberina nama Merdu Komala dibawah pimpinan I Wayan Widana,S.Sos. Nama seke tersebut mengambil nama sebuah seni sastra pupuh wirama/sekar agung.
Eksistensi Seke Penting Merdu Komala
Eksistensi Penting di Karangasem sejak dibangkitkan kembali dalam sebuah seke Merdu Komala, pihaknya seperti dikatakan Wayan Widana, S.Sos telah melakukan suatu kegiatan yaitu: 1) Pelestarian alat secara fisik berupa pelestarian perangkat istrumen penting; 2) menggali gending-gending asli Penting; 3) menggali sejarah kesenian penting secara lebih mendalam; 4) pengembangan alat fisik meliputi: mengembangkan dan menyempurnakan bentuk disain dan ornamen penting, dan non fisik dilakukan pengembangan terhadap gending-gending yang ada, memaksimalkan kekayaan nada yang dimiliki sehingga tercipta gending-gending khas penting;
5) mensosialisasikan melalui media maupun pementasan-pementasan, baik sebagai balih-balihan (hiburan), maupun dalam rangkaian upacara agama/adat. Serta mengikuti event-event seperti: Pesta Kesenian Bali, mengisi acara pada perayaan hari-hari besar nasional, menyambut tamu atau kunjungan dari pejabat negara. Seke Penting Merdu Komala turut serta tampil dalam PKB Bali tahun 2010 baru-baru ini di Taman Budaya Denpasar.
Tampilan gamelan Penting di PKB Bali mendapat apresiasi dari penonton termasuk seniman Prof. I Made Bandem dan Prof. Dr. I Wayan Dibia. I Wayan Widana, S.Sos. koordinator Seke Penting Merdu Komala menirukan komentar Prof. I Made Bandem, Seka Penting Merdu Komala sangat unik, khas dan telah mengadakan terobosan baru.
Penting Jenis Musik Gesek
Apa dan bagaimana seni Penting itu? Penting adalah alat musik yang tergolong sapta nada sehingga dapat memainkan lagu-lagu baik dengan dasar pelog maupun selendro, bahkan gabungan diantara keduanya. Dengan demikian Penting dapat memainkan gending-gending pegongan, peangklungan dan pejogedan, dan dapat difungsikan dalam berbagai upacara yadnya.
Cara memainkan alat ini yaitu dengan menggesek/menyentil berbalas naik dan turun secara berulang-ulang pentang (dawai) menggunakan alat yang disebut pengotek (vics) yang terbuat dari kulit penyu atau lembu. Untuk menghasilkan nada yang diinginkan harus menekan pengonjet/pekocet (tuts) terlabih dahulu. Ketika pertama kali diciptakan, alat ini hanya bisa dimainkan dengan duduk bersila yang diletakkan di atas kedua paha. Tapi kini setelah diinovasi oleh seka Penting Merdu Komala, alat ini bisa dimainkan sambil berjalan kaki.
Historis Penting di Karangasem
Belum ada yang tahu pasti sejarah penting. Beberapa tokoh penting yang pernah penulis temui, seperti Ida Bagus Jelantik, tokoh seni penting yang tinggal di Karang Sidemen Amlapura, menurut beliau seni gambelan penting yang ada di Karangasem ini merupakan persebaran dari Klungkung ketika adanya upacara besar di Besakih. Menurut I Ketut Jelantik (almarhum) asal Batanha, penting berasal dari Pulau Jawa kemudian menyebar ke Bali lanjut menyebar ke Lombok. Pihak lain ada menyebut, Penting berasal dari Negara tirai bambu Cina.
Sedangkan menurut seniman alumnus Program Studi Seni Rupa dan Desain Unud Denpasar, AA. Gede Krisna Dwipayana,S.Sn yang tinggal di Puri Kaleran Karangasem mengatakan, konon kesenian ini sudah muncul di Karangasem sejak jaman penjajahan Belanda. Pada saat Pemerintah Belanda menyelenggarakan sebuah perhelatan kesenian yang diberi nama Ngeraja Kuning, semacam pawai kesenian, mirip Pesta Kesenian Bali, ditujukan untuk menghormati Ratu Belanda. Pada saat itulah kesenian ini muncul, bersama dengan kesenian Rebane. Kesenian ini juga pernah dipentaskan, pada saat Raja Karangasem menyelenggarakan Karya Ligia tahun 1930 lalu bersama kesenian Rebana dan Tari Rodat. A.A. Gede Krisna Dwipayana, S.Sn. yang juga perajin Penting mengatakan, diperkirakan sejak jaman penjajahan Belanda Penting berkembang dari Lombok, NTB dan masuk ke Karangasem bersamaan dengan seni Cakepung, Rebana dan Wayang Sasak.
Terlepas dari mana asal mula terciptanya kesenian penting ini, yang jelas pelaku-pelaku kesenian Penting di Karangasem telah menginovasinya ke dalam sebuah seke khusus kesenian penting, seperti yang dilakukan oleh Seka Penting Merdu Komala. Mungkin satu-satunya di Bali.
Penting dalam Kolaborasi
Dahulu sejak diciptakannya gamelan Penting hanya dimainkan tersendiri, tapi kini, bisa dimainkan secara barungan (group) seperti yang dilakukan oleh Seke Penting Merdu Komala yaitu dilengkapi dengan 1 buah rebab, 1 buah gong pulu, 2 buah kendang (lanang- wadon), 1 buah cengceng, 4 buah suling, 1 buah kajar/tawa-tawa, 1 buah kempul, 1 buah kemong dan sendon serta 7 buah Penting.Setiap kali melakukan pementasannya seka ini pernah berkolaborasi dengan seperangkat alat slonding dan gerantang, bahkan tidak menutup kemungkinan untuk berkolaborasi dengan alat gamelan yang lain.
Sungguh gaung suaranya seperti seperangkat gong kebyar. Diantara kombinasi alat-alat gamelan tersebut, nyaringnya suara Penting tetap dominan. Seka Penting Merdu Komala telah mampu mengiringi tari-tarian lepas meliputi: penyembrama, puspanjali, pusparesti, baris wirayuda, oleg tamulilingan, margapati, panji semirang, tenun, manuk rawa, kebyar duduk, tabuh-tabuh topeng. Sedangkan tabuh/gending-gending telah diciptakannya yakni: pategak merdu kumala, kembang jogged, jogged wenara konyer, jogged jaran rarad, kreasi raga kusuma, pategak pepentingan, pategak pegongan dan petegak peangklungan.
Pelestarian dan Pengembangan
Pengembangan dan pelestarian gamelan Penting menjadi perhatian pokok bagi semua pihak. Salah satunya harapan I Wayan Widana,S.Sos pentolan seniman Penting selaku koordinator Seke Penting Merdu Komala, agar pihak instansi pemerintah/swasta dapat membantu untuk pelestarian dan pengembangannya agar dijadikan ikon Kabupaten Karangasem. Pihaknya siap ngaturang ngayah (pengabdi) untuk pentas kapan dan dimana saja.
Kekhawatiran kita termasuk pentolan seniman Penting A.A. Gede Krisna Dwipayana,S.Sn, dari Puri Kaleran Karangasem mengharapkan Penting yang langka ini tetap dipentingkan oleh semua pihak, tidak akan punah ditelan masa, dan tidak dipatenkan oleh pihak lain.
Feature ini pernah dimuat di Tabloid ”Bali Aga”, Edisi 05-11 Agustus 2010
Putu Wijaya Sang Loper Koran Asal Karangasem Sukses Di Rantau
1729Unik, Nyepi di Bali Bersamaan dengan Gerhana Matahari
4062MAKNA NGELINGGIHANG DEWA HYANG
4065Ritual Unik di Desa Adat Asak Karangasem - Nyepeg Sampi Beramai-ramai untuk Menetralisir Alam
1723MENYONGSONG HADIRNYA SEORANG “NEGARAWAN”
Total Hits : 2325582
Pengunjung Online: 2